|
Proses
terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya
gempa bumi. Ada tiga jenis gempa bumi yang dapat dibedakan dilihat
menurut terjadinya.
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Dari
keempat jenis gempa itu, jenis Gempa Bumi Jatuhan jarang sekali terjadi
di muka bumi, sehingga para ahli kerap mengabaikan untuk memasukkan
jenis gempa bumi jatuhan dalam pembahasan gempa bumi. Sebaliknya, gempa
bumi tetonik merupakan gempa bumi yang paling sering terjadi dan paling
berbahaya menimbulkan korban fisik dan manusia
|
||||||||||||
|
Gempa
bumi tektonik memiliki getaran paling dahsyat. Getarannya mengakibatkan
patahnya lapisan permukaan bumi. Akibatnya permukaan tanah menjadi
terbelah, jalan raya, rumah, jembatan serta bangunan fisik lain menjadi
rusak dan hancur, bahkan menimbulkan korban jiwa manusia yang tidak
sedikit
|
||||||||||||
|
Gempa
tektonik kebanyakan terjadi di daerah subduksi yaitu daerah dimana
terjadi pergeseran lempeng tektonik yang menyusup atau menunjam ke
lempeng tektonik lainya Di daerah subduksi ini dapat terjadi gempa gempa
dangkal , sedang dan dalam..
|
||||||||||||
|
Pusat
gempa yang berada di bawah permukaan bumi disebut dengan hiposentrum.
Sedangkan lokasi di permukaan bumi yang terletak tegak lurus dari
hiposentrum dikenali sebagai `epicenter` atau epicentrum. Semakin
dangkal hiposentrum gempa bumi semakin besar potensi kerusakan. Gempa
bumi merambat dengan cepat ke segala arah dan menimbulkan kerusakan
namun pada episentrum inilah kerusakan paling parah terjadi.
|
||||||||||||
| Gempa bumi dapat dibedakan menurut kedalam hiposentrum yaitu gempa bumi dangkal, gempa bumi sedang dan gempa bumi dalam. | ||||||||||||
|
||||||||||||
| Menurut lokasinya, gempa bumi dibedakan menjadi dua: gempa bumi daratan dan gempa bumi lautan. | ||||||||||||
|
||||||||||||
|
Ketika
terjadi gempa bumi, getaran yang diakibatkannya merambat dari titik
hiposentrumnya. Oleh karena itu gelombang getaran gempa dapat dibedakan
menjadi tiga jenis: gelombang primer, gelombang sekunder dan gelombang
permukaan
|
||||||||||||
|
||||||||||||
|
Getaran
gempa bumi dapat merambat keatas (vertical) dan mendatar (horizontal).
Getaran gempa komponen vertikal dapat merontokkan genting dan jendela
bangunan sedangkan getaran gempa komponen horizontal dapat mengakibatkan
robohnya bangunan secara keseluruhan.
|
||||||||||||
|
Bagaimana
mengukur gempa bumi dan daya rambatnya? Untuk mengetahui kekuatan
getaran gempa bumi digunakan alat seismometer. Seismometer yang
dirangkai dengan alat yang mencatat parameter gempa disebut seismograf.
Sedangkan hasil rekaman pada piasnya disebut seismogram. Sebuah
seismograf dapat mencatat gempa komponen vertical dan masing- dan gempa
komponen horizontal.
|
||||||||||||
|
Ketika
terjadi gempa, getaran gempa yang terekam adalah gelombang primer
karena kecepatan rambatnya paling tinggi, lalu diikuti oleh rekaman
gelombang sekunder yang memiliki kecepatan rambat lebih rendah dari
gelombang primer. Gelombang permukaan datang paling akhir karena
memiliki kecepatan rambat paling rendah. Seismograf mencatat semua
getaran dan kecepatan rambat gempa bumi dalam bentuk seismogram.
|
||||||||||||
|
Ada
beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Skala
Mercalli, Omori, Cancani, dan skala Richter merupakan skala yang
digunakan, namun skala Richter adalah yang paling popular untuk mengukur
kekuatan gempa bumi yang disebut dengan magnitude (M). Berdasarkan
skala-skala ini orang dapat mengenali kekuatan gempa yang pada akhirnya
berguna untuk mengantisipasinya seperti desain konstruksi bangunan dan
jalan raya
|
||||||||||||
|
Menurut skala Richter kekuatan gempa bumi dapat dilihat sebagai berikut:
Skala Richter (M) Pengaruh Gempa Bumi |
||||||||||||
|
||||||||||||
|
Sebagai
contoh, gempa bumi di Aceh mencapai kekuatan 9,0 skala Richter yang
mengakibatkan kerusakan fisik yang amat besar dan menimbulkan korban
yang banyak.
|









0 komentar:
Posting Komentar